
Dhammavihari Buddhist Studies
Religion & Spirituality Podcas
“a One Stop Dhamma House” yang menyediakan program-program pendidikan Buddhis yang terstruktur untuk berbagai kalangan, dari anak-anak hingga dewasa.
Location:
United States
Description:
“a One Stop Dhamma House” yang menyediakan program-program pendidikan Buddhis yang terstruktur untuk berbagai kalangan, dari anak-anak hingga dewasa.
Language:
English
Website:
http://dhammavihari.or.id
Episodes
Ashin Kheminda - Buddhavamsa II Stanza 27-31 | Cerita tentang Aspirasi Sumedha (4)
11/6/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Bab II Kitab Buddhavamsa Stanza 27-31 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Duration:01:36:46
Ashin Kheminda - Buddhavamsa II Stanza 13-26 | Cerita tentang Aspirasi Sumedha (3)
11/4/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Bab II Kitab Buddhavamsa Stanza 13-26 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Duration:01:41:14
Ashin Kheminda - Buddhavamsa II Stanza 4-12 | Cerita tentang Aspirasi Sumedha (2)
11/2/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Bab II Kitab Buddhavamsa Stanza 4-13 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Duration:01:45:20
Ashin Kheminda - Buddhavamsa II Stanza 1 - 3 | Cerita tentang Aspirasi Sumedha (1)
10/31/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Bab II Kitab Buddhavamsa Stanza 1-3 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Duration:01:27:43
Ashin Kheminda - Buddhavamsa I Stanza 78 - 81 (Kelahiran adalah Basis untuk Penderitaan)
10/29/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Stanza 78-81 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Duration:00:58:33
Ashin Kheminda - Buddhavamsa I Stanza 73-77 (Apa Jenis Parami Buddha?)
10/27/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Stanza 73-77 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Duration:01:37:01
Ashin Kheminda - Buddhavamsa I Stanza 65 - 72 (Sepuluh ribu alam semesta bergetar)
10/25/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Stanza 65-72 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Duration:01:22:54
Ashin Kheminda - Buddhavamsa I Stanza 47 - 64 (Penyingkapan Alam Semesta)
10/23/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Stanza 47-64 hanya berdasarkan Kitab Komentar.Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Duration:01:24:24
Ashin Kheminda - Buddhavamsa I Stanza 39-46 (Orang yang tak Tertandingi)
10/21/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Stanza 39-46 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Duration:01:30:59
Ashin Kheminda - Buddhavamsa I Stanza 14-34 (Para Dewa Menyanyi dan Menangus Gembira )
10/19/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Stanza 14–38 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Duration:01:31:20
Ashin Kheminda - Buddhavamsa I Stanza 9-13 (Lima Jenis Mata-Kebijaksanaan)
10/17/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Stanza 9 - 13 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Duration:01:25:33
Ashin Kheminda - Buddhavaṁsa I Stanza 2 - 8 (Ruang di Antara Tiga Tata Surya)
10/15/2025
Ashin Kheminda melanjutkan pembahasan Kitab Buddhavamsa. Di kelas ini beliau menjelaskan makna setiap kata di Stanza 2 - 5 hanya berdasarkan Kitab Komentar.
Duration:00:56:40
Ashin Kheminda - Buddhavamsa Stanza 2 (Garis Silsilah Para Buddha)
10/13/2025
Penjelasan untuk Stanza 1 dan 2(1) Brahma, Sang Adipati Dunia, yang bernama Sahampati, sembari menangkupkan kedua telapak tangan sebagai tanda pemberian hormat memohon kepada Yang Tidak Tertandingi: “Di dunia ini ada makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu, ajarkanlah Dhamma pada makhluk-makhluk ini karena belas kasih.”(2) Kewelas-asihan terhadap semua makhluk muncul pada Dia yang memiliki tiga pengetahuan yang sejati (vijjā) dan lima belas perilaku yang benar (caraṇa), •Yang stabil, yang merupakan pembawa kecerahan, pembawa tubuh terakhir-Nya, Tathāgata yang tidak tertandingi.Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 1 dan 2 dari Buddhavaṃsa (Garis Silsilah Para Buddha) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Duration:01:24:37
Ashin Kheminda - Praktikkan Dhamma Sekarang!
10/11/2025
Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Praktikkan Dhamma Sekarang".
Duration:00:30:55
Ashin Kheminda - Buddhavamsa I Stanza 1 (Garis Silsilah Para Buddha) - Stanza 1
10/9/2025
Brahma, Sang Adipati Dunia, yang bernama Sahampati, sembari menangkupkan kedua telapak tangan sebagai tanda pemberian hormat memohon kepada Yang Tidak Tertandingi:“Di dunia ini ada makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu, ajarkanlah Dhamma pada makhluk-makhluk ini karena belas kasih.”Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 1 dari Buddhavaṃsa (Garis Silsilah Para Buddha) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).Silakan mengikuti dengan penuh perhatian.
Duration:01:23:34
Ashin Kheminda - Kelenyapan Tipitaka
10/7/2025
Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Kelenyapan Tipitaka".
Duration:00:30:10
Ashin Kheminda - Apakah Semua Manusia Akan Menjadi Buddha
10/5/2025
Sukhī hontu kalyāṇamittā,Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Apakah Semua Manusia Akan Menjadi Buddha".
Duration:00:32:51
Ashin Kheminda - Dhammapada 422 dan 423
10/3/2025
Pada suatu waktu, Raja Pasenadi dan Ratu Mallika melakukan persembahan dana makanan kepada Buddha dan para bhikkhu yang keseluruhannya berjumlah 500 bhikkhu, dalam skala yang tidak dapat dilampaui oleh siapapun. Pada upacara tersebut, setiap bhikkhu akan didampingi oleh seekor gajah yang memegang payung putih yang menutupi kepala bhikkhu tersebut dari dari sinar matahari. Namun, mereka hanya bisa mendapatkan 499 ekor gajah yang terlatih sehingga mereka harus menggunakan seekor gajah yang belum terlatih, dan gajah tersebut ditempatkan untuk memegangi payung bagi Angulimala Thera. Semua orang khawatir gajah yang belum terlatih tersebut akan menimbulkan masalah, tetapi ketika berada di dekat Angulimala Thera, gajah tersebut menjadi jinak.Sehubungan dengan kejadian tersebut, para bhikkhu kemudian bertanya kepada Angulimala apakah ia merasa takut atau tidak. Angulimala menjawab bahwa ia tidak takut. Para bhikkhu kemudian menemui Buddha dan berkata bahwa Angulimala mengaku telah mencapai ke-Arahanta-an. Apa jawaban Buddha kepada mereka? Apakah seorang Arahanta masih bisa merasa takut?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 422-423 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Duration:01:24:24
Ashin Kheminda - Dhammapada 419 - 421
10/1/2025
Pada suatu waktu, ada seorang pengikut awam Buddha bernama Visākha di Rājagaha. Setelah mendengar diskursus Buddha berulang-ulang, Visākha mencapai tingkat kesucian Buah Anāgāmi dan berkata kepada istrinya, “Terimalah semua propertiku; mulai hari ini, aku tidak akan ikut campur dalam urusan rumah tangga ini.” Istrinya yang bernama Dhammadinnā membalas, “Siapa yang akan menelan ludah yang telah engkau buang?” Kemudian ia meminta izin untuk masuk ke dalam Sangha dan menjadi bhikkhuni. Setelah itu ia pergi ke sebuah wihara di sebuah desa kecil bersama para bhikkhuni lain untuk berlatih meditasi. Dalam waktu singkat, ia berhasil mencapai Ke-Arahanta-an dan kembali ke Rājagaha. Visākha yang mendengar kembalinya Dhammadinnā menemuinya dan menanyakan beberapa pertanyaan. Ketika ia menanyakan mengenai tiga magga pertama, Dhammadinnā menjawabnya, namun ketika ia menanyakan mengenai Arahanta magga dan phala, Dhammadinnā menjawab, “O pengikut awam! Hal ini berada di luar kemampuanmu; jika engkau mau, engkau dapat pergi menanyakannya kepada Buddha.” Visākha pun pergi bertanya kepada Buddha. Apa jawaban Buddha?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 419-421 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Duration:01:11:28
Ashin Kheminda - Dhammapada 413, 417, 418
9/29/2025
Di kehidupan yang lalu, Candabha mempersembahkan kayu cendana ke stupa di mana relik Buddha Kassapa diabadikan. Karena perbuatan baik ini, ia terlahir kembali di sebuah keluarga brahmana di Savatthi dengan tanda lahir berupa sebuah lingkaran cahaya yang melingkari pusarnya. Karena lingkaran cahaya ini menyerupai bulan, ia dikenal sebagai Candabha. Beberapa brahmana mengambil keuntungan dari keistimewaan ini dengan membawanya berkeliling kota untuk pertunjukan dan hanya orang yang membayar seratus atau seribu boleh menyentuhnya.Suatu saat mereka berhenti di suatu tempat antara kota dan wihara Jetavana. Mereka berkata kepada para ariya yang berjalan ke wihara Jetavana bahwa tidak ada gunanya mereka pergi menemui Buddha dan mendengarkan Ajaran-Nya, karena tidak ada yang sehebat Candabha. Para ariya membalas dengan mengatakan hanya Guru merekalah yang hebat dan tiada bandingannya, sehingga para brahmana kemudian membawa Candabha untuk bertemu Buddha. Namun ketika Candabha sedang bersama Buddha, lingkaran cahaya Candabha menghilang. Ketika Candabha berada di luar pandangan Buddha maka lingkaran cahayanya kembali menyala, namun menghilang lagi ketika dia kembali ke hadapan Buddha. Candabha kemudian meminta Buddha untuk memberinya mantra yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Buddha memberitahu bahwa mantra tersebut hanya dapat diberikan kepada anggota Sangha. Candabha kemudian memberitahu para brahmana untuk menunggu di luar karena ia akan mendapatkan mantra yang akan membuatnya menjadi orang terhebat se-Jambudipa. Apakah sesungguhnya mantra yang dimaksud Buddha? Bagaimana kisah Candabha selanjutnya?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata stanza 413, 417, 418 dari Kelompok Stanza tentang Brahmana (Brahmanavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā).
Duration:01:41:54